Pengertian Akhlak
Menurut bahasa, akhlak adalah tabiat dan kebiasaan sedangkan menurut istilah, akhlak adalah kondisi jiwa yang mantap, darinya keluar perbuatan dan perkataan dengan mudah tanpa pikir dan angan-angan.
Secara etimologis [lughatan] akhlaq [Bahasa Arab] adalah bentuk jamak dari khuluq yang berarti budi pekerti, perangai, tingkah laku atau tabiat. Berakar dari kata khalaqa yang berarti menciptakan. Seakar dengan kata khaliq (pencipta), makhluq (yang di ciptakan) dan khalq penciptaan).
Kesamaan akar kata di atas mengisyaratkan bahwa dalam akhlaq mencakup pengertian terciptanya keterpaduan antara kehendak khaliq (Tuhan) dengan perilaku makhluq (manusia), atau dengan kata lain, tata perilaku seseorang terhadap orang lain dan lingkungannya baru mengandung nilai akhlaq yang hakiki manakala tindakan atau prilaku tersebut didasarkan kepada kehendak khaliq (Tuhan).
Dari pengertian etimologis ini, akhlaq bukan saja merupakan tata aturan atau norma perilaku yang mengatur hubungan antar sesame manusia, tetapi juga norma yang mengatur hubugan antar sesame manusia, hubungan manusia dengan Tuhan dan Alam semesta.
Secara terminologis (ishthilahan) ada beberapa definisi tentang akhlaq:
- Imam al-Ghazali “Akhlaq adalah sifat yang tertanam dalam jiwa yang menimbulkan perbuatan-perbuatan dengan gampang dan mudah, tanpa memerlukan pemikiran dan pertimbangan.”
- Ibrahim Anis “Akhlaq adalah sifat yang tertanam dalam jiwa,yang dengannya maka lahirlah perbuatan-perbuatan, baik atau buruk, tanpa membutuhkan pemikiran dan pertimbangan.”
- Abdul Karim Zaidan “ (Akhlaq) adalah nilai-nilai dan sifat-sifat yang tertanam dalam jiwa, yang dengan sorotan dan timbangannya seseorang dapat menilai perbuatannya baik atau buruk,untuk kemudian memilih atau meninggalkannya.
Ketiga definisi di atas sepakat menyatakan bahwa akhlaq atau khuluq itu adalah sifat yang tertanam dalam jiwa manusia, sehingga dia akan muncul secara spontan bilamana di perlukan, tanpa memerlukan pemikiran atau pertimbangan terlebih dahulu, serta tidak memerlukan dorongan dari luar. Akhlaq itu haruslah bersifat constant, spontan, tidak temporer dan tidak memerlukan pemikiran dan pertimbangan serta dorongan dari luar.
Di samping istilah akhlaq, juga dikenal istilah etika dan moral. Ketiga istilah itu sama-sama menentukan nilai baik dan buruk sikap dan perbuatan manusia, perbedaannya terletak pada standar masing-masing. Bagi akhlaq standarnya adalah Al-Qur’an dan sunnah; bagi etika standarnya pertimbangan akal pikiran; dan bagi moral standarnya adat kebiasaan yang umum berlaku di masyarakat.
Referensi
Ahmad Rofi Syamsuri, Akhlak Ad-Daiyah (Jakarta,Diktat kuliah.2013) h.1
Drs.H. Yunahar Ilyas,Lc,MA, Kuliah Akhlaq (Yogyakarta, Lembaga Pengkajian dan Pengamalan Islam (LPPI), 2000)h.1
Drs.H. Yunahar Ilyas,Lc,MA, Kuliah Akhlaq (Yogyakarta, Lembaga Pengkajian dan Pengamalan Islam (LPPI), 2000)h.1-2
Tag :
Artikel
0 Komentar untuk "Pengertian Akhlak"